Big bang atau dentuman
besar merupakan asal ususl terbentuknya alam semesta dan kehidupan di dalamnya.
Big Bang menurut dari hasil penelitian diperkirakan terjadi sekitar 13,7 miliar
tahun lalu. Lalu bagaimana dengan akhir dari alam semesta ini? Apakah ilmu
pengetahuan juga membahas tentang ini?.
Ada satu teori yang
dikembangkan untuk menguraikan akhir alam semesta ini. Salah satunya disebut
Big Crunch. Teori itu menjabarkan bahwa alam semesta akan berakhir menjadi
kesatuan yang sangat mampat. Situasi tersebut mungkin bisa disebut kiamat.
Berdasarkan
teori Big Crunch, Alam semesta akan mengembang sebagai konsekuensi dari
Big Bang. Namun, pengembangan tidak akan terus-menerus terjadi. Pada suatu
titik, semesta ini nanti akan berhenti mengembang dan menyusut. Semua akan
ditarik hingga hanya tersisa lubang hitam terbesar.
Semula, para ilmuwan
mengatakan, Big Crunch mungkin terjadi. Ilustrasinya, seperti
bola yang dilempar ke atas dan pada suatu titik akan berhenti dan jatuh. Begitu
juga dengan semesta, gaya gravitasi akan menang dan menarik semua obyek pada
akhirnya nanti.
Jika semesta memang
akan mati, maka berdasarkan prediksi, waktunya masih sekitar 100 triliun tahun
ke depan. Saat itu, bintang terakhir akan padam. Kelahiran bintang baru tak
dimungkinkan. Semesta menjadi sangat gelap dan dingin.
Ilmuwan kini masih
terus mencari tahu dan memperkirakan nasib semesta pada akhirnya. Sains belum
menemukan jawaban yang pasti. Big Crunch hanyalah salah satu teori.
Sumber : vivaforum (19/09/2013)